Monday, February 20, 2012

Jalan-Jalan ke Kediri

Pada hari Jumat, 17 Feb 2012 kami sekeluarga berencana pergi ke Kediri. Kediri adalah tempat yang penuh kenangan bagi kami, dan marvelous bagi anak kami, khususnya Ardan. Sebenarnya maksud utama bukan jalan-jalan, tapi mengurusi rumah yang sudah tidak dikontrak lagi. Rencana bersih-bersih rumah dan mencari pengontrak baru. Rencana lain yang cukup penting untuk mengenang masa lalu adalah:

  • membeli roti goreng di jl HOS Cokroaminoto, depan pasar Pahing yang hanya buka malam hari. Roti goreng ini menjadi favorit kami pada masa lalu, karena rasanya yang gurih, kenyal, dan tidak keras walau sudah dingin.
  • membeli ronde di jl HOS Cokroaminoto juga, sebelum pasar Pahing. Ronde paling enak menurut kami, racikannya sungguh pas, apalagi klo diminum di tempat.
  • membeli pecel bu Benny, yang sudah tersohor, bahkan pernah masuk Trans7.
  • membuat pentol bakso di gilingan bakso Setono Bethek. Pentol ini rencana akan diberi telur puyuh di dalamnya.
  • membeli soto Bok Ijo yang tempatnya ga di terminal, tapi di tempat Pak Juki, barat prapatan Kemuning.
  • main ke Goa Selomangleng.

Itulah rencana-rencana kami sebelum berangkat kesana. Kami berangkat naik kereta api Rapih Dhoho dari stasiun Sepanjang, jam 16.00. Ternyata kereta terlambat sampai jam 16.45 baru berangkat. Perjalanan cukup nyaman, ukuran kenyamanan tentu jika anak-anak senang dan bisa menikmati, bukan ukuran kami orang dewasa. Sampai di Kediri kira-kira jam 17.25, kami sudah dijemput ibu, bapak, dan Revan yang sudah disana duluan. Dari stasiun, kami langsung menuju rumah Kediri, tanpa mampir kemana-mana, karena kondisi badan sudah capek.

Esoknya kami mulai bersih-bersih rumah, kondisi rumah sangat kotor. Kira-kira pukul 09.30 kami selesai bersih-bersih dan berangkat ke Sri Ratu. Sampai di Sri Ratu masih agak sepi, jadi bisa dapat parkir di tempat yang dekat dengan pintu masuk. Kami langsung menuju ke lantai 5, tempat mainan anak-anak.

Kira-kira pukul 13.00 kami sudah puas keliling ke Sri Ratu. Hasilnya adalah capek, sehingga kami sudah bertekad “hindarilah mall, jika masih ada pilihan lain”. Alangkah enaknya jika main ke tempat yang alami seperti Selomangleng, Pagora, alun-alun. Setelah dari Sri Ratu, langsung menuju ke toko kacamata Soetikno di Rembang (bukan Rembang, Jateng ni). Disana service kacamata mama dan ibu. Cukup lama, kira-kira jam 15.00 baru kelar.

Selanjutnya menuju ke Pak Dul tukang mas buat matri kacamata yang ga bisa dibetulkan di tempat pak Soetikno. Disana kacamata ditinggal, baru bisa diambil esok hari. Sambil menunggu ke pak Dul, anak-anak membeli batagor di depan pasar Setono Betek.

Kira-kira pukul 16.00 kami sampai di rumah. Capek banget rasanya, males mau mandi, padahal airnya seger banget.

Esok harinya, tanggal 19 Feb 2012, kami menerima calon pengontrak rumah, anak mahasiswa dari Kupang. Ada 6 orang yang akan menempati rumah ini, luar biasa kan. Ga nyangka klo rumah itu akhirnya jadi kontrakan mahasiswa, ga kebayang gimana nanti jadinya. Rupanya semua-nya setuju, kecuali aku dan bapak yang agak kurang sreg. Tau sendiri kan, aku juga pernah mahasiswa, gimana klo memperlakukan rumah. Semoga saja nantinya tidak seperti bayanganku, mereka anak-anak mahasiswa STIKES, calon perawat, seharusnya sih bisa jaga kebersihan dan kelakuan.

Pukul 14.00 kami berangkat ke Surabaya, kali ini naik bus. Oh ya, sebelumnya kami mampir ke warung soto Pak Juki. Tercapai juga nih keinginan makan soto khas Kediri. Rasanya? Kok jadi biasa ya menurutku, mungkin karena waktu itu sudah kenyang dan ibu masak banyak. Menurutku tetap masakan ibu, khas Prigi yang paling enak.

Sampai di Surabaya pukul 18.15, masih agak sore dan ga terlalu capek. Makan malam dengan menu teri goreng plus sambel trasi.

Itulah cerita jalan-jalan ke Kediri yang menyisakan banyak rencana yang tidak terlaksana. Mungkin bakalan lama tidak kesana lagi. Hmmm…

No comments: