Tuesday, February 21, 2012

Mengenal Huruf untuk Anak

Saya akan coba mengulas teknis seputar mengenal huruf untuk anak, usia dini, yaitu TK sampai kelas 3. Kebetulan saat ini saya menghadapi kasus yang nyata, anak saya seusia tersebut. Referensi saya dari berbagai sumber, jadi bukan dari pengamatan sehari-hari. Justru tulisan ini nantinya mungkin akan saya terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Fokus untuk anak usia TK sampai 3 tahun adalah membantu mereka untuk belajar calis (membaca dan menulis). Mengenal huruf tidak berarti hanya bisa membaca tulisan, namun harus mengerti arti dari tulisan. Pengenalan juga berarti anak harus kritis terhadap apa yang dibaca atau didengar. Juga harus bisa mengkomunikasikan apa yang dipikirkan secara efektif melalui percakapan, tulisan, dan media lain.

Secara lebih luas, pengenalan huruf adalah tentang bagaimana cara berkomunikasi di lingkungan sosial. Pengenalan huruf ini bisa membuka keberhasilan di lingkungan sekolah dan masyarakat.

Waktu yang sangat bagus untuk belajar calis adalah di waktu sangat muda. Jangan hanya mengajarkan teknik membaca, namun ajaklah anak untuk bertukar pikiran mengenai ide yang ada di pikiran anak.

Berikut ini adalah tahapan dalam belajar membaca dan menulis:

  1. sebelum anak mulai belajar calis, maka:
    • mempelajari kata-kata dengan bermain kotak-kotak yang ada hurufnya, melihat buku bergambar, bermain magnet kata, dll.
    • mempelajari kata-kata dari lagu, sajak, rambu lalu lintas, dan logo pada kemasan makanan.
    • mempelajari tentang buku cetak, dimana sebuah cerita dimulai sampai berakhir.
    • menyukai buku dan mencoba untuk membacanya.
    • mulai mengerti bahwa pikirannya bisa dituangkan ke dalam buku menggunakan gambar, simbol, dan huruf.
    • mulai berperilaku seperti pembaca, sebagai contoh memegang buku dan pura-pura membaca.
    • mulai bertingkah seperti penulis, memegang pensil dan pura-pura menulis.
    • menggunakan gambar dan ingatannya untuk bercerita.
  2. ketika anak pertama kali belajar calis, maka:
    • menyadari bahwa orang-orang menceritakan sesuatu lewat tulisan
    • mulai tertarik ketika diminta untuk membaca
    • mulai mencocokkan kata-kata yang diucapkan dan yang ditulis dan melihat hubungan antara bunyi dan huruf.
    • mencoba untuk membaca, dan mengucapkan dengan keras kata yang dibacanya.
    • mengerti bahwa gambar bisa membantu mengartikan kata
    • mencoba untuk menulis, misalnya menggunakan gambar, simbol yang mirip huruf, menulis kelompok huruf acak, menulis kata dengan huruf dan memberi spasi diantara kata.
    • mengerti bahwa menggambar dan menulis berbeda.
  3. ketika anak belajar calis hal-hal sederhana, maka:
    • lebih percaya diri dalam menggunakan berbagai metode, seperti isyarat visual untuk mengidentifikasi kata di dalam tulisan
    • mengenali beberapa kata dan mencoba untuk mencoba membaca kata baru
    • menulis kalimat sederhana, menggunakan huruf nyata, spasi antar kata
    • menikmat menulis dan tertarik menulis dengan cara yang berbeda-beda, misalnya menulis daftar belanja, SMS, kartu ucapan, dan label
    • mulai merencanakan, merevisi, mengedit beberapa tulisan
  4. ketika anak sudah lancar calis, maka:
    • mengidentifikasi dan mengartikan kata-kata ketika membaca dengan cara yang bervariasi
    • menghubungkan ide dan pengalaman di dalam buku dengan pengetahuan dan pengalamannya
    • bisa memperkirakan kejadian di dalam cerita
    • bisa mengerti bahwa membaca dan menulis itu hal baik, dan memiliki inisiatif untuk membaca dan menulis untuk tujuannya sendiri
    • menggunakan berbagai strategi untuk mengeja kata-kata dengan benar
    • memilih kata-kata untuk menulis kalimat dan mengorganisasikan kalimat dalam sebuah paragraf.
    • menggunakan berbagai macam cara untuk merencanakan, merevisi, dan mempresentasikan tulisannya sendiri.

Bagi anak, belajar membaca bisa dimulaa dengan mendengarkan orang tua membaca cerita atau koran dengan keras. Proses belajar calis bisa dilakukan dimana saja, tidak harus di sekolah. Orang tua perlu mendorong dan memberi semangat anak untuk belajar. Hindarilah untuk membandingkan kemampuan calis anak dengan anak lainnya. Belajar calis tidak mesti mudah, dan anak perlu tahu bahwa setiap orang belajar dengan kecepatan yang berbeda.

Bebeapa tips berikut bisa dilakukan selama proses pembelajaran calis:

  1. Ajaklah anak untuk bicara, diskusi.
  2. Buatlah calis menjadi kegiatan yang menyenangkan.
  3. Membaca harus rutin setiap hari.
  4. Ngobrol tentang buku
  5. Anak membaca dengan keras dan dengarkan
  6. Berilah contoh-contoh pada anak

No comments: